Rabu, 16 Maret 2016

Tipe-tipe Ayam

BAB I
PENDAHULUAN

1. Ayam Tipe Dwiguna
 Ayam ini mempunyai sifat tengah-tengah yaitu mampu memproduksi telur dan daging, tetapi produksi telur lebih rendah dibandingkan ayam petelur dan produksi daging lebih rendah dibanding tipe pedaging, oleh karena itu ayam ini dinamakan tipe dwiguna (dual pupose). Ayam tipe dwiguna ini umumnya berasal dari Amerika.
Dari beberapa tanda spesifik, kadangkala diketemukan penyimpangan dari standard perfection yaitu disqualification yang meliputi antara lain:
a. Jumlah geligi ujung jengger lebih banyak atau kadangkala lebih sedikit.
b. Jari atau persendian lutut bengkok.
c. Warna cincin mata tidak sesuai.
d. Kadangkala diketemukan cacat warna bulu.
e. Warna putuh pada cuping telinga pada ayam Amerika dan Asia
f. Bobot badan sering tidak sesuai dengan ukuran standard.
g. Kaki dan tulang dada bengkok.



  1. Kelas Amerika (Amerika Class)
Ayam kelas Amerika dikembangkan untuk tujuan dwiguna(Dual Purpose), yaitu memproduksi telur dan daging. Tanda-tanda umum ayam Amerika adalah warna kulit terang,kerabang telur coklat, kecuali telur ayam lamona berwarna putih, cuping telinga putih, shank berwarna kuning, tidak berbulu. Bangsa ayam kelas Amerika yang terkenal adalah Plymouth Rock(PR),Rhode Island Red(RIR), Rhode Island White(RIW), New Hampshire(NH),  White American, Dominique, Java, Lamona,Jersey Black Giant, Jersey White Giant, Buck Eye, dan Delawars. Ayam New Hampshire dan Plymouth Rock dikembangkan sebagai ayam broiler karena produksi dagingnya cepat, warna kulit kuning, dan bulu terang. Umumnya, kedua ayam tersebut disilangkan dengan ayam Cornish sebagai penghasil ayam broiler.
1.      Ayam Plymouth Rock(PR)
Ayam Plymouth merupakan ayam yang terkenal di Amerika.
Karakteristik :
·         Badan besar dan panjang dengan proposi daging baik
·         Produksi telur tinggi
·         Jengger tunggal dengan lima gerigi
·         Cincin mata merah
·         Berat jantan 3,5-4,4 kg, betina 2,75-3,5 kg
·         Bulunya putih dan mudah dicabut
·         Kulitnya berwarna kuning
·         Varietas ayam Plymouth ini yang terkenal adalah Barred Plymouth Rock (BPR) merupakan peresilangan antara ayam Dominique dan Black Cochin, White Plymouth Rock, Silver Penceled Plymouth Rock, Columbian, Patridge, Buff dan Blue Plymouth Rock.
2.      Ayam Rhode Island Red(RIR)
Ayam Rhode Island Red(RIR) merupakan hasil persilangan antara Red Malay Games dan  Shanghai merah terus disilangkan dengan Brown Leghorn, Cornish,Wyandotte dan Brahma.
Karakteristik :
·         Bulu warna merah coklat
·         Kerabang telur berwarna coklat
·         Cuping telinga berwarna merah,
·         Shank dan kuku berwarna kuning
·         Ekor dan sayap agak gelap
·         Berat jantan 4 kg, betina 2,5-3,0 kg
·         Konsumsi pakan cukup tinggi(165 gram/ekor/hari)
·         Varietas ayam Rhode Island Red(RIR) ini yang  terkenal adalah Singgle Comb Rhode Island Red(SCRIR).
3.      Ayam New Hampshire(NH)
Ayam  New Hampshire(NH) merupakan ayam keturunan ayam Rhode Island Red(RIR)  yang dikembangkan di New Hampshire.
Karateristik :
·         Bulu tumbuh cepat
·         Bulu lebih terang dibandingkan RIR
·         Bulu utama coklat dengan bulu penutup ekor hitam dan ujung merah
·         Paruh berwarna merah tanduk
·         Shank dan kuku berwarna kemerah-merahan
·         Cepat mencapai dewasa kelamin
·         Telur besar
·         Kulit kuning
·         Jengger tunggal dengan lima gerigi
·         Ayam ini bila dikawinkan dengan ayam Cornish akan menghasilkan ayam broiler
4.      Ayam Wyandotte
Ayam Wyandotte merupakan keturunan dari ayam Silver Seabright, Chittagong, Dark Brahma,Hamburg,danWhite Conchin yang dihasilkan pada abad XIX. Ayam ini dikembangkansebagai ayam dwiguna.Untuk pedaging yaitu varietas White Wyandotte
Karakteristik :
·         Bentuk tubuhnya bulat dengan bulu tebal
·         Jengger berbentuk rose
·         Kulit dan kaki berwarna kuning
·         Cuping telinga berwarna merah
·         Kerabang telurnya berwarna coklat
·         Apabila inbreeding terlalu lama akan muncul gen lethal yang menyebabkan kematian dan ceeper(kaki pendek)
·         )    Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur. g)   Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
5.      Babcock B 380
karakteristik:
berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
6.      Hisex brown
karakteristik:
berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
7.      Hisex Brown adalah juara penghasil telur terbanyak yang berukuran sedang. Dia terkenal dengan telur yang berwarna cokelat denagn kualitas cangkangnya yang kuat dan bagus. Dia memiliki livability yang sangat baik dan siap untuk menghadapi tantangan industri karena produktivitas yang tinggi di iringi efisiensi pakan yang bagus.
8.      Hubbarb golden cornet
karakteristik:
berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
9.       Ross Brown
karakteristik:
berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
10.   Shaver star cross 579
karakteristik:
berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur. m) Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.


B.     Kelas inggris
Ayam Inggris ini dikembangkan sebagai ayam dwiguna. Termasuk dalam bangsa ayam ini adalah Orpington,Cornish, australorp, Dorking, Susuex, dan Red Cup. Tanda spesifik ayam Inggris ini adalah badan besar dan bentuk daging baik, kulit berwarna putih, kecuali Cornish mempunyai kulit kuning, cuping telinga merah, kerabang coklat, kecuali Dorking dan Red Cup berkerabang putih, dan mempunyai sifat mengeram. Cornish jantan dikawinkan dengan New Hampsphire(NHS) betina akan menghasilkan ayam broiler. Ayam australorp adalah ayam Orpington yang dikembangkan di Australia
badan berbentuk mirip dengan ayam Kedu.
1.      Ayam Orpington
Ayam Orpington dikembangkan pertama kali di Orpington,Kent County oleh William Cook.
 Karakteristik :
·         Tubuh besar dengan bentuk panjang, dalam dan bulat
·         Dada penuh
·         Tulang pendek
·         Bulu longgar
·         Jengger single comb
·         Warna kulit putih
·         Telurnya kecil
·         Varietas yang terkenal dari jenis ini yaitu : ayam Buff, White,
     Black, dan Blue Orpington.
2.         Ayam Austrolorp
Dikembangkan di Australia dari “Orpington stock” lebih kecil dibanding Orpington yang telah beradaptasi.
Karakteristik :
·         Badan lebih kecil dari Black Orpington
·         Warna bulu hitam dan bulunya rapat
·         Jengger tunggal
·         Punggung panjang dan tegak
·         Kaki dan kuku berwarna hitam gelap tetapi pada telapak kaki berwarna putih
·         Kerabang berwarna coklat
·         Kemampuan produksi : 364 telur dalam 365 hari
·         1930/40 Crosing (Australorp X White Leghorn) “Hyline dan DeKalb”
·         terlihat bersemangat, mata gelap dan sangat aktif
·         Black ( berat jantan 3,6 kg, betina 2,7 kg)
·         Ayam Australorp sering dikawinkan dengan betina White Leghorn dan menghasilkan Austra White.
3.         Ayam Cornish
Ayam cornis terkenal karena warna kulitnya kuning dan dikembangkan sebagai ayam broiler.
 Karakteristik :
·         Badan tertutup bulu yang kompak  dengan daging baik pada dada maupun paha
·         Bentuk tubuh besar dan dalam
·         Badan besar(compact body) dengan  otot bagus; kulit kuning; kulit telur cokelat; kaki besar; mata dalam dengan kening menonjol; paruh ramping.
·         Agak galak; jantan suka  bertarung; memiliki sifat kanibal
·         Bulu pendek menutup badan,sehingga butuh perlindungan ketika suhu udara dingin.
·         Fertilitas rendah, butuh tempat yang agak luas untuk exercise dalam mengembangkan ototnya
·         Betina memiliki sifat mengeram baik, namun kendala pada bulu yang pendek dan merupakan induk yang protektif
·         Anak ayam relative berat
·         Bentuk comb pea kecil
·         Warna kulit, kaki dan jari kuning
·         Kerabang berwarna coklat
·         Berat jantan 4,5-4,7 kg, betina 3,0-3,6 kg
·         Varietas yang terkenl dari ayam ini yaitu Dark Cornish, Silver Cornish, White Cornish dan Buff Cornish
4.         Ayam Dorking
Ayam Dorking berasal dari Inggris.
 Karakteristik :
·         mempunyai lima buah jari,
·          warna kerabang telur putih pink(merah muda).
·         Warna bulu gelap,merah, silver, dan putih.
·         Berat pejantan 3,6-5 kg, betina3,6-4,5 kg 
·         Bentuk  badan retraguler dengan kaki pendek, jengger relatif besar
·         Merupakan petelur yang baik,memiliki sifat mengeram yang baik.
·         induk yang baik dan jinak.
·         Karena warna kulit putih, ayam  ini tidak populer di U.S dan Eropa.




Ayam buras
1.          Ayam Nunukan
Ayam nunukan merupakan ayam asli Kalimantan Timur. Terdapat tiga jenis yaitu: Black Sumatera, Blue Sumatera dan Splash Sumatera.
Ayam Sumatra merupakan ayam petelur dengan
telur putih atau berwarna, tetapi dapat juga sebagai unggas pedaging.
Karakteristik :
·         Bulu hitam, berkilau kehijauan.
·         Jengger kecil, pial tipis atau tak berpial
·         Mata besar kecoklatan, kulit wajah berwarna kehitaman.
·         Kaki hitam mengkilap, dan ayam jantan sering memiliki taji pada masing-masing kakinya.
·         Kedua ayam jantan dan betina memiliki ekor yang panjang, tetapi pada yang jantan ekor lebih menarik panjang menjurai, gemerlap, melengkung, berujung tajam pada bulu ekor.
2.             Ayam Kampung
Ayam Kampung adalah ayam lokal yang paling dikenal masyarakat Indonesia dan tersebar luas di seluruh pelosok Nusantara. Ayam ini banyak dipelihara secara tradisional di perdesaan. Ayam kampung memiliki warna bulu yang sangat bervariasi. Bentuk dan ukurannya pun bermacam-macam. Beragamnya karakter ayam kampung ini disebabkan karena proses perkawinan berlangsung secara alami tanpa pengawasan pemelihara.
Menurut Sumanto et al. (1990),  ayam kampung banyak dipelihara karena relatif mudah, tidak memerlukan modal besar serta berperan dalam memanfaatkan sisa-sisa buangan dapur maupun sisa-sisa hasil pertanian. Berbeda dengan ayam ras, ayam kampung  termasuk tipe dwiguna yang tidak dibedakan berdasarkan tipe pedaging atau petelur.
Budidaya ayam kampung biasanya dilakukan secara sederhana dengan melepas unggas di sekitar halaman dan permukiman (ekstensif). Hal ini menyebabkan produksi telur dan daging ayam kampung jauh lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras petelur dan pedaging.
Meskipun produktifitasnya relatif rendah, daging dan telur ayam kampung sangat digemari oleh konsumen di Indonesia. Daging ayam kampung memiliki cita rasa yang gurih dan enak, tekstur lebih kenyal dan tidak mudah hancur saat di masak dalam waktu yang lama. Telur ayam kampung pun dinilai lebih banyak mengandung gizi dan khasiat sehingga harganya lebih mahal dibandingkan telur ayam ras. Pemeliharaan secara intensif dapat menghasilkan ayam Kampung yang mempunyai rataan bobot badan jantan 1.815 ± 353 g dan betina 1.382 ± 290 g (Mulyono dan Pangestu, 1996). Sumanto et al. (1990) menyatakan bahwa perbaikan tatalaksana ayam Kampung menghasilkan bobot badan umur lima bulan meningkat dari 625 g menjadi 677 g.
Frekuensi bertelur dari tiga kali/tahun meningkat menjadi lima kali/tahun, menurunkan mortalitas dari 51% menjadi 34% dan waktu bertelur setelah mengeram dari rata-rata 70 hari turun menjadi 20 hari.
Sinurat et al. (!992) juga menyatakan bahwa umur pertama bertelur pada ayam Kampung 7,5 bulan, produksi telur   80,3 butir/induk/tahun, frekuensi bertelur 7,5 kali/tahun dan daya tetas telur 83,7% pada pemeliharaan secara intensif.
Hasil pembibitan open nucleus yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak Ciawi, ayam Kampung berproduksi telur selama 12 minggu sebesar 43,24% hen day, jumlah telur 36,32 butir/ekor/12 minggu, bobot telur 30 g/butir dan rataan bobot telur selama 12 minggu sebesar 40 g/butir (Zainuddin et al., 2005).
Seleksi indukan yang memiliki sifat-sifat unggul dan pemeliharaan secara intensif  ternyata dapat meningkatkan produktifitas ayam kampung. Ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara secara intensif ini biasanya disebut ayam Buras (bukan ras).
3.             Ayam Kedu
Ayam Kedu adalah strain ayam lokal berukuran cukup besar yang berkembang di daerah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Ayam ini memiliki banyak variasi warna bulu, yaitu: Cemani, Kedu hitam, Kedu Merah, Kedu Putih dan Kedu Blorok. Bobot ayam jantan dapat mencapai 3-3,5 kg. Sedangkan betina 1,2-2,5 kg. Jengger besar dan selalu berpial tunggal (single comb). Ayam Kedu sangat potensial dikembangkan sebagai ayam petelur dan pedaging (dwiguna). Jika dipelihara secara intensif, dalam umur 5 bulan ayam Kedu jantan dapat mencapai bobot 1,3-1,4 kg. Sedangkan ayam betina mencapai bobot 1,2-1,3 kg. Produksi telur pun cukup tinggi mencapai 215 butir/tahun. Hasil ini hanya sedikit di bawah rata-rata ayam ras petelur yang mencapai 259 butir/tahun.